-->

Sejarah MTs TTQ Cilacap



Sejarah MTs TTQ Cilacap



NAMA MADRASAH : MTs.TTQ CILACAP
No. Statistik : 212330171001
Alamat : Jl.Kol.Sugiono No. 28 Telp. (0282) 537159
E-mail : mtsttqcilacap@yahoo.co.id
Tahun Berdiri : 1986

SEJARAH DAN DINAMIKA

Sebagai sebuah lembaga pendidikan formal yang lahir di lingkungan Pondok pesantren, awal berdirinya Madrasah Tsanawiyah Takhashush Takhfidhul Qur’an (MTs.TTQ) Cilacap didasari oleh sebuah pemikiran akan perlunya memberikan pendidikan formal kepada para santri yang mendalami ilmu agama di pondok pesantren Al Ihya Ulumaddin Kebonbaru Cilacap untuk memberi bekal pendidikan formal setingkat SLTP.

Berlandaskan dasar pikir tersebut, maka MTs.TTQ Cilacap resmi berdiri pada tahun 1986, dengan mendapatkan piagam madrasah pada 15 Nopember 1986, Kemudian pada 22 Pebruari 1995 mendapat piagam Terdaftar, Piagam Diakui pada 26 Juni 2000 dan terakhir mendapat Akreditasi dengan peringkat B pada 18 April 2005 dan dalam waktu dekat akan segera mendapat penilaian Akreditasi kembali dari Pemerintah pada tahun 2009.

Dalam perkembangannya keberadaan MTs.TTQ Cilacap mendapat perhatian dan sambutan positif dari masyarakat, sehingga dari tahun ke tahun siswa yang belajar di MTs.TTQ Cilacap tidak saja dari kalangan santri pondok pesantren, namun juga sebagian besar adalah masyarakat sekitar pondok pesantren.

Dari tahun ke tahun perkembangan MTs.TTQ Cilacap fisiclly dapat dikatakan sangat signifikan.

Namun demikian perlu dikaji kembali keberadaan dari sisi kualitas yang terasa masih jauh dari harapan.Hal ini dikarenakan karena suatu anggapan bahwa terdapat dikotomi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum, sehingga bagi mereka yang menguasai ilmu pengetahuan umum akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan, konsekuensinya masyarakat masih lebih menjatuhkan pilihannya pada sekolah-sekolah umum.

Kondisi ini menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi MTs.TTQ untuk mensiasati fenomena masyarakat tersebut dengan lebih berbenah diri. Berbagai upaya selalu dilakukan.

Dengan kondisi Suprasturktur maupun infrastruktur yang kurang memadai, upaya dilakukan dengan memulai pembinaan organisasi, pembinaan tenaga edukatif maupun administratif, serta pembangunan fasilitas fisik dan pengadaan sarana prasarana.

Kondisi bangunan ruang kelas dan kantor yang memprihatinkan akhirnya bisa dipindah ke bangunan baru yang lebih representatif berkat upaya gigih pengasuh pondok pesantren, peran serta masyarakat, serta bantuan imbal swadaya yang diterima pada tahun 2002 dari Proyek Peningkatan Fasilitas dan Pemberdayaan SLTP Dikjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta sebesar Rp.30.000.000, bantuan Program Block Grant dari APBD Tk I yang diterima pada tahun 2004 sebesar Rp.40.000.000, serta bantuan Peningkatan mutu Pendidikan dari Pemprov Jateng sebesar Rp. 120.000.000,00 pada tahun 2008.

Disqus Comments